Jumat, 06 Maret 2009

Pelantikan Obama...who care?


Ada acara yang paling banyak ditunggu orang di Indonesia bahkan di seluruh dunia hari ini atau tepatnya nanti malam, yaitu pelantikan presiden AS, Barack Obama. Stasiun TV nasional (Indonesia), juga berlomba-lomba untuk menyiarkan momen pelantikan ini secara langsung dengan embel-embel “Eksklusif”…ha..ha.. kalau semua menyiarkan mana ada yang ekskusif…tapi terserahlah.

Yang mengherankan adalah, apakah keuntungan buat kita orang Indonesia yang tinggal di Indonesia ikut serta dalam eforia kemenangan dan suksesi di AS?, memang betul AS negara besar yang mau-tidak mau seluruh dunia akan terpengaruh. Tapi yang kita-kita lakukan saat ini tidak berlebihan? Lebay?

Paling menggelikan ada sebuah SD negeri di Jakarta yang sampai menyelenggarakan ‘acara pelantikan’ Obama di sebuah hotel mewah di Jakarta (baca: http://www.detiknews.com/read/2009/01/20/105311/1071351/10/obama-dilantik-sdn-01-menteng-juga-gelar-inaugurasi ), hanya karena Obama ‘konon’ pernah bersekolah disitu beberapa tahun…Sebuah perhelatan yang sangat absurb…sulit dimengerti motivasi yang mendasari diselenggarakannya acara ini.

Sebagai presiden negara adi daya satu-satunya di dunia saat ini, Obama sebenarnya tidak terlalu istimewa dibandingkan dengan presiden-presiden AS sebelumnya. Kebijakan luar negeri yang nantinya diambil Obama pastinya tidak akan banyak berubah dari ‘pakem’ AS, yaitu salah satunya mendukung habis-habisan Israel. Sebagai ‘kantor cabang yahudi’, AS memang harus tunduk kepada kebijakan ‘kantor pusat yahudi’ Israel, termasuk kebijakan aneksasi Israel terhadap Palestina. Contoh konkret bahwa kebijakan luar negeri AS tidak akan banyak berubah di bawah presiden Obama adalah rencana penutupan penjara Guantanamo, yang dia dengung-dengungkan sewaktu kampanye yang kemudian dia bantah sendiri.
(baca: http://www.detiknews.com/read/2009/01/12/104552/1066713/10/obama:-penutupan-kamp-guantanamo-butuh-waktu-lama ).

Jadi walaupun Obama pernah tinggal di Indonesia, sekolah di Indonesia, punya bapak tiri orang Indonesia, bukan berarti AS akan menjadi ‘teman baik’, karena bagaimanapun juga ada kepentingan yang berbeda diantara kita (Indonesia) dengan mereka (AS). Jangan sampai Indonesia menjadi ‘a***ng geladak’ untuk AS seperti halnya Australia saat ini. Sejarah negara kita jauh lebih panjang dan luhur dibandingkan dengan asal-usul dan sejarah Australia.

Tulisan ini dibuat tanggal 20 Januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda