Senin, 23 Maret 2009

Ada Apa Dengan Jombang (AADJ) ?


Jombang, sebuah kota kabupaten di bagian tengah propinsi Jawa Timur, sebelumya lebih dikenal sebagai kota santri. Hal ini karena disini banyak sekali ditemui pondok pesantren. Beberapa tokoh nasional dilahirkan di kota kecil ini, seperti mantan presiden KH Abdurrahman Wahit (Gus Dur), pahlawan nasional Alm. Wahid Hasyim, tokoh Islam Alm. Nurcholis Madjid (Cak Nur), adik Gus Dur Sholahuddin Wahid (Gus Sholah), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, ketua KADIN MS Hidayat, budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan juga Abu Bakar Ba’asyir.

Nama Jombang sendiri, konon berasal dari kata “Ijo” yang berarti hijau, dan “Abang” yang berarti merah. Hal ini sesuai dengan kebiasaan orang Indonesia pada umumnya yang menyukai symbol-simbol warna. Warna hijau merupakan symbol dari kaum santri, sedangan warna merah merupakan simbolisasi dari kaum abangan atau nasionalis. Jadi secara harfiah, Jombang merupakan tempat menyatunya kaum santri dan abangan.


Selain terkenal karena memiliki tokoh-tokoh yang disegani dan dihormati dibidangnya masing-masing, dari dulu, Jombang juga tidak pernah absen menjadi pusat perhatian nasional. Dari kisah pembunuhan sadis satu keluarga TNI oleh Sumiarsih, kisah Ryan ‘Sang Penjagal dari Jombang’ yang menghabisi dan memutilasi 11 orang korbannya, kemudian munculnya kasus video mesum siswa/i sekolah menengah atas, kasus guru SMP yang menghajar muridnya gara-gara masalah sepele, sampai kisah dukun cilik Ponari. Terkait Pemilu 2009, Jombang pun tak kalah, disinilah muncul spanduk “Gus Dur Dihianati” (maksudnya oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) yang menghebohkan itu. Setelah ini ada apa lagi dari Jombang?

Apa sebenarnya yang membuat Jombang sedemikian ‘eksisnya’ sehingga seolah tidak ada habisnya dalam membuat berita? AADJ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda