Senin, 27 April 2009

2012, kiamat? Ndak percaya ah!


Jumat, 21 Desember 2012, itulah tanggal yang saat ini sedang ramai dibicarakan orang. Menurut orang yang percaya, itulah hari dimana dunia akan hancur, alias kiamat. Di Indonesia, kehebohan ini ditambahi dengan adanya pernyataan mama Lauren yang mengaku tidak dapat 'melihat' apapun setelah tahun 2012.

Sebagai orang muslim, saya tentu saja percaya pada adanya hari akhir atau kiamat, karena itu merupakan salah satu dari rukun iman, namun untuk mempercayai bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal tersebut diatas, nanti dulu. Memang awalnya saya sempat penasaran dengan ramalan ini, karena belum pernah ada ramalan tentang kiamat yang sedemikian hebohnya dan 'mendapat sambutan' di seluruh dunia.

Kiamat tahun 2012 diperoleh dari hitungan kalender bangsa maya yang konon (sekali lagi konon) telah dengan tepat meramalkan adanya perang dunia 1 dan 2 dan berbagai macam ramalan lainnya. Kemudian ramalan bangsa maya ini di'perkuat' dengan adanya ramalan lain dari berbagai sumber, salah satunya adalah Nastrodamus.

Seakan tidak mau ketinggalan, para ahli ilmu pengetahuan juga ikut-ikutan untuk menakut-nakuti secara ilmiah, dengan mengatakan kiamat datang 'lebih cepat' karena adanya global warming, retaknya medan magnet yang melindungi bumi, dan sebagainya.

Karena ramalan ini berasal dari 'hitungan' bangsa maya, mari kita lihat bagaimana mereka (bangsa maya) menghitungnya. Bangsa Maya mempercayai bahwa waktu adalah penghubung antara dunia nyata dengan dunia gaib, dan dalam mitologi bangsa maya, dikenal dengan 'rumus 13 dan 20'. Rumus ini digunakan dalam sistem penanggalan mereka yang disebut Long Count, yaitu kalender perhitungan yang akan berakhir setelah 5.126 tahun.

Kalender bangsa Maya terdiri dari 5 digit, yang masing-masing digit mewakili angka 0-19. Hari pertama pada kalender ini adalah 0.0.0.0.1, hari ke-19 ditulis 0.0.0.0.19. Hari ke-20, penulisan dalam kalender ini adalah 0.0.0.1.0, dan semua akan berakhir (kiamat) setelah angka menunjukan 13.0.0.0.0. Apabila angka 0.0.0.0.0 ekuivalen dengan tanggal 11 agustus 3114 sebelum masehi, maka angka 13.0.0.0.0 akan terjadi pada tanggal yaitu tadi 21 Desember 2012.

Tidak ada satupun agama Tuhan yang menyebutkan kapan kiamat akan terjadi, baik Islam, Kristen, Katolik, bahkan Yahudi. Dalam Al-Quran juga tidak pernah disebutkan kapan terjadinya kiamat itu, tapi Al-Quran memberikan tanda-tandanya. Karena kiamat adalah hak 'prerogatif' Allah swt, bukan hasil hitungan-hitungan dari satu bangsa.

Jadi percayalah, kiamat tidak akan terjadi pada tanggal 21 desember 2012, karena kiamat dapat terjadi sebelum atau sesudah tanggal tersebut. Mengenai mama Lauren yang tidak dapat menerawang tahun 2013, ya karena mungkin mama Lauren memang tidak pernah 'sampai' ke tahun tersebut.

3 komentar:

  1. Mulai 6 Desember langit berubah memasuki jaman awan hitam, disebut sebagai kabut pekat karena cuaca, itu menurut Jucelino Nobrega da Luz, yang ramalannya tepat untuk tsunami di aceh... coba tunggu tanggal 25 Juli 2009 akan trjadi gempa di perairan osaka dan kobe, yang dampaknya bisa sampai ke indonesia... percayakah?

    BalasHapus
  2. masih dari Jucelino:
    Tahun 2014
    Planet kecil perlahan-lahan mendekati bumi dan ada kemungkinan bertubrukan dengan bumi, eksistensi planet kecil ini mempengaruhi permasalahan tentang timbul tenggelamnya umat manusia di bumi.

    Tahun 2018
    Mengenai masalah pendekatan planet kecil ke bumi, para pemimpin berbagai pemerintah-an dunia berkumpul mengadakan rapat penanggulangannya. Juce-lino pada tahun 2000 sudah me-ramalkan, selain itu juga memberitahu keberadaan planet kecil itu kepada NASA, pada tanggal 31 Juni 2002 sebagian kecil petinggi NASA menamakan planet kecil tersebut “2002NZT7″.

    Tahun 2019
    -Kemungkinan besar solusi dari hasil penelitian bakal menggunakan kekuatan ilmiah, akan tetapi apabila bumi bertabrakan dengannya, maka bisa mengakibatkan 1/3 penduduk dunia musnah. Jucelino meramalkan kemungkinan planet kecil menubruk bumi sebesar 60%.
    -Wilayah laut timur Jepang bakal terjadi gempa bumi super besar yang masih lebih hebat daripada gempa bumi besar yang pernah terjadi di lautan Sumatera , Indonesia .

    Tahun 2025
    - Para pakar klimatologi menemukan kembali planet kecil, ternyata sangat mungkin berta-brakan kembali dengan bumi, kemungkinan bertubrukan mencapai 80%.

    Tahun 2026
    -Terjadi gempa super besar di San Francisco pada bulan Juni, disebut sebagai “The Big One”, patahan besar San Andreas Fault bisa rusak, negara bagian California bisa hancur, banyak kawah gunung berapi bakal terbuka kembali, ketinggian tsunami juga bisa melebihi 150 meter.
    Dari ramalan peringatan untuk masa depan, selain ramalan seperti tersebut di atas, masih ada ramalan yang lebih mengejutkan orang, ramalan terakhir yang bisa disampaikan Jucelino adalah hingga tahun 2043

    Tahun 2043
    Penduduk dunia berkurang secara drastis, terdapat sekitar 80% penduduk tewas di dalam bencana

    BalasHapus
  3. Manusia boleh meramal, tapi sy sih tetap tdk percaya. Kalau orang punya kemampuan untuk meramal sifatnya ya cuma prediksi. Secara ilmiah tidak pernah ada yang dapat memprediksi terjadinya bencana, kecuali setelah kejadiannya, banyak orang yg merasa sudah meramalkannya... atau cocok mencocokan.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda